MANUSIA DAN AGAMANYA
Agama  adalah suatu keyakinan yang dimiliki manusia dari dalam hati setiap  manusia sejak lahir sampai mati dan manusia melakukan tugasnya sebagai  penganut/bagian dari agamanya. Setiap manusia sejak lahir sudah memiliki  agama yang kebanyakan ikut orang tuanya masing-masing,namun setelah  dewasa manusia cenderung hidup mandiri (bisa berfikir sendiri) maka dari  itu tidak sedikit manusia yang pindah agama setelah mereka bisa  berfikir agama mana yang cocok dalam hatinya,tapi ada juga yang setelah  dewasa malah tambah yakin dengan agamanya dan mendalaminya. Sekarang ini  manusia tidak ada yang lepas dari keyakinan/agama karena setiap manusia  bisa berfikir siapa yang menciptakanya dan siapa yang  menciptakan  semua yang ada di dunia, tapi seperti halnya hakikat manusia yang  diciptakan dengan berbeda-beda pikiran, jenis, karakter maka pemikiran  terhadap tuhanpun berbeda-beda dan akibatnya timbulah berbagai agama di  dunia ini yang semuanya memiliki tuhan dan aturan juga tatacara  peribadatan yang berbeda-beda.
Perbedaan   agama di dunia ini dapat kita lihat dari cara manusia itu sendiri  dalam  melakukan ajaran agama, ada yang dengan menghayati dan  mengamalkan  ajran agamanya, ada yang dengan nalar/logika berpikir,  dengan melukan  perbuatan yang menghayati  dan mengamalkan ajaran  agamanya,  dengan menggabungkan ajaran agama lain berdasarkan  pengalaman. Setiap  agama mempunyai sebuah panduan-panduan atau pedoman  sendiri-sendiri  dalam aturan/ajaran agama tersebut dan setiap manusia  melakukan  peribadatan ataupun melakukan perintah agama berdasarkan  panduan/pedoman  tersebut, seperti halnya dalam islam ada Al-qur’an daan  Hadits, dalam  kristen ada Injil, dst.
Manusia   tanpa agama seperti halnya manusia yang tidak tau apa gunanya hidup,   manusia tanpa agama tidak punya tujuan hidup yang jelas karena tidak ada   keyakinan dalam hati yang mengatur tingkah laku mereka, mereka   cenderung bebas, arogan, dan semaunya sendiri, tapi juga tidak jauh   berbeda dengan manusia yang mampunyai  agama tapi cuma  sebatas status  karena kelakuanya sama sekali tidak menggambarkan manusia  yang  mempunyai agama yang dia anut. Manusia seperti ini kebanyakan  karena  terpengaruh lingkungan sekitarnya, baik lingkungan keluarga,  maupun  teman, karena lingkungan adalah adalah tempat dimana manusia  menerima  sebagian besar pengalaman hidup dan manusia cenderung banyak  belajar  dari pengalaman sehingga lingkungan sangat berpengaruh penting  dalam  membentuk karakter manusia,apakah menusia itu akan jadi baik dan  taat  pada agamanya atau malah sebaliknya.
Banyak   pendapat tentang hubungan manusia dengan agamanya namun intinya   hubungan manusia dengan agamanya tetap tidak akan terlepas dari hubungan   manusia dengan tuhanya karena tuhan adalah kunci/alasan pokok   berdirinya agama, namun karena agama yang berbeda-beda begitu juga   tuhanya ada tuhan yang berupa roh, matahari, jin, setan, ataupun tuhan   yang hanya dirasakan dalam  hati tanpa tau wujud tuhan itu  sendiri  namun dibuktikan dengan segala ciptaanya. Kemajuan cara berpikir   manusia yang modern saat ini yang bisa menciptakan sesuatu yang sangat   modern dan beraneka ragam yang semuanya mengandalkan akal &   logika berpikir ternyata berpengaruh juga pada pemahaman terhadap   tuhan/agama, tidak sedikit manusia yang memahami agama dengan logika   sehingga banyak terjadi kesalah pahaman dan ketidak cocokan antara   pemikiraan manusia dan ajaran agama yang telah ditentukan oleh   panduan/pedoman dari masing-masing agama, hal ini juga menyebabkan   masing-masing agama  mengalami perpecahan dan terbagi  menjadi beberapa  aliran karena perbedaan pendapat dan cara berpikir  manusia mengenai  agama. Manusia butuh agama untuk berhubungan dengan  tuhaan dan agama  tanpa manusia bukanlah sebuah agama.

 











 
 
 


0 comments